Jika kita ketik
kalimat diatas di mesin pencarian Google, pastinya hasil pencarian yang muncul
adalah Puncak B29, Lumajang. Atau beberapa tempat yang sudah populer untuk
karakteristik bentang alam kawasan di atas awan. Diantaranya seperti, Puncak
Wolobobo Bajawa yang ada di Flores, Dataran Tinggi Dieng Jawa Tengah, Desa Wae
Rebo Manggarai, Bukit Jamur Kabupaten Bengkayang, Gancik Hill Top Boyolali,
Desa Mantar Sumbawa Barat, Puncuk Gunung Tanduk Kalua Mamasa, dan Desa Lolai
Toraja Utara.
Tapi tahukah
kalian bahwa di kabupaten yang terkenal dengan Tarian Gandrungnya, juga memilki
kawasan di atas awan. Banyuwangi, kabupaten di ujung Timur Pulau Jawa memiliki
kawasan di atas awan. Tepatnya di perkebunan Malangsari, Kecamatan Kalibaru.
Wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Jember, di tandai dengan
Gunung Gumitir.
Kurang lebih 4
bulan yang lalu, saya dengan beberapa kawan Komunitas Honda Win mengadakan
camping diwilayah Malangsari. Kebetulan diwilayah tersebut terdapat member
Komunitas Honda Win, Awalit namanya. Sehingga kami tidak bingung untuk mencari
lokasi camping.
Kali ini saya
berangkat dari rumah tidak sendirian. Saya berangkat dengan mengajak anak dan
istri. Ini kali pertama anak saya di ajak camping. Pastinya suasana yang
dingin, beratapkan langit, suara-suara hewan nokturnal, Bulan, Bintang, dan
Kabut akan menjadi pengalaman baru baginya.
Tapi itulah
tujuannya, saya bersama istri bersepakat untuk memperkenalkan anak kepada alam
sejak dini. Harapannya, anak saya dapat tumbuh dengan pribadi yang kuat dan
peduli akan alam. Minimal dia paham kalau merusak atau mencemari alam atau
lingkungan itu bukan hal yang baik.
Namanya Gandhi
Tirta Ak Mada, anak saya. Usianya masih baru 2 tahun saat saya mengajak camping
di Malangsari, Kalibaru. Dia masih belum paham apa itu camping atau kemah. Dia
hanya berkata,” mah ning, mah ning.” sambil menunjuk tenda. Yang Gandhi maksud
“mahning” adalah tenda yang dia sebut rumah, serta ning merupakan warna kuning.
Sehingga “mahning” adalah rumah/tenda yang berwarna kuning.
Antusias Gandhi
cukup bagus, ketika melihat peralatan camping yang saya dan istri siapkan dia
dengan aktif juga ikut membantu. Karena ini pengalaman yang pertama untuk saya
dan istri mengajak anak camping, maka persiapan kami harus matang. Mulai dari
keamanan, kenyamanan anak, dan akomodasi, harus benar-benar disiapkan. Agar
anak tidak rewel dan mengajak pulang saat berada di tempat camping.
Beberapa barang
yang wajib dibawa saat mengajak anak untuk camping yaitu:
TENDA DAN
MATRAS
Dua perlengkapan itu menjadi barang yang penting untuk dibawa. Tenda, selain menjadi tempat untuk menyimpan barang bawaan juga sebagai tempat berteduh dikala hujan atau panas pada siang hari. Sedangkan untuk malam hari, tenda juga menjadi perlindungan diri dari desis angin malam. Dapat menghangatkan tubuh dan menjaga agar tidak masuk angin. Selain itu juga menjaga dari serangan nyamuk atau semacamnya, yang dapat menggangu kenyamanan dari anak. Karena di alam bebas, tenda juga menjadi tempat yang aman untuk area bermain anak. Karena saat malam dengan minimnya pencahayaan, sungguh berbahaya jika anak dibiarkan bermain di luar tenda.
Satu paket dengan
tenda, yaitu tikar atau matras. Saat di alam bebas kita tidak tahu bahwa kondisi
di lokasi camping itu tanahnya rata atau berbatu. Jika tanahnya rata saya rasa
cukup nyaman jika tidur tanpa matras, hanya memakai alas dari tenda. Tapi untuk
tanah yang berbatu pasti jika dipakai tidur berakibat punggung sakit akan
semua. Oleh karena itu kita perlu membawa matras sebagai alas dan menjaga
kenyamanan saat tidur. Serta menjaga suhu agar tetap hangat, karena dinginnya
tanah malam dapat dihalau oleh matras.
MAKANAN UNTUK
ANAK
Hal penting
lainnya, makanan. Jadi dalam hal ini kita harus membedakan perbekalan untuk orang
dewasa dengan anak-anak. Kalau orang dewasa mungkin untuk makan tidak
aneh-aneh, misal mie, roti, energen, atau makanan instan lainnya. Namun untuk
anak-anak kita harus memikirkan ulang makanan apa yang perlu di bawa. Tidak
semua makanan yang biasa dimakan dirumah, anak mau memakannya saat camping.
Mungkin dipengaruhi kondisi dan suasana yang baru serta asing baginya. Sehingga
nafsu makan juga berkurang.
Dari situlah saya
dan istri berpikir untuk membawa beberapa varian makanan ringan dengan merk yang
berbeda. Misalnya kami membeli wafer, maka kami membeli beberapa jenis wafer
yang berbeda. Sehingga anak banyak pilihan makanan saat ditawari mau makan yang
mana. Untuk makanan pendampinnya juga bisa membawa bubur instan khusus anak,
itu juga perlu membawa beberapa rasa bubur agar anak dapat memilih. Meskipun
konsumsi anak tidak selahap saat dirumah, minimal perut anak tidak kosong.
Sedikit makan pun tidak masalah.
Lalu apakah
dengan membawa banyak makanan ringan itu tidak mubazir? Ada orang tua juga yang
siap menghabiskanya apabila anak tidak mau.
AIR
Ada perlengkapan
yang juga penting dibawa saat camping, diremehkan namun sering kehabisan, yabbb...
Air. Air menjadi perlengkapan yang sering dianggap remeh saat camping bagi
pemula seperti saya ini. Selain berat, saya sering mengira kalau di dekat
tempat camping selalu ada sumber air. Seperti sumur, sungai, atau
genangan-genangan air yang terkumpul secara alami. Oleh karena itu saya sering
meremehkan ketersediaan air.
Padahal air
sangat penting juga sebagai salah satu bagian dari logistik. Misal mau masak
bubur atau mie instan juga perlu ditambahkan air. Menyeduh susu atau kopi juga
perlu air. Atau mungkin untuk minum seusai makan.
KOMPOR DAN
PERLENGKAPAN MASAK
Mungkin untuk beberapa makanan ringan tidak perlu dilakukan proses pemasakan. Namun untuk makanan seperti mie dan energen untuk orang dewasa lalu bubur dan susu untuk anak-anak maka perlu proses memasak. Oleh karena itu perlu juga melengkapi dengan membawa Kompor portabla dan perlengkapan masaknya.
Semua itu untuk
jaga-jaga dan kesiapan kita saat melakukan camping. Misalnya susana malam yang
dingin, maka perlu makanan atau miniman hangat. Kopi misalnya. Kalau kita beli
kop instan yang ada didalam botol pastinya kopinya tidak dapat menghangatkan
tubuh. Oleh karena itu biasanya membawa bubuk kopi yang diseduh saat dilokasi
dan diminum hangat-hangat. Pun juga saat membuat susu anak, sangat perlu kompor
untuk memanaskan air guna menyeduh susu.
LAMPU
Di Malangsari
kemarin, lokasi camping yang kami gunakan jauh dari rumah warga dan tanpa ada
penerangan. Karena tempatnya ada di dataran tinggi dan penerangan jalanpun
masih minim kondisi malam itu cukup gelap. Ditambah lagi cuaca sedikit mendung
dan berkabut. Oleh karena itu sangat penting sekali membawa lampu portable,
sebagai penerangan saat beraktifitas seperti membuat api unggun atau pun saat
memasak.
Selain itu,
ketika membawa anak lampu menjadi faktor penting lainnya untuk menciptakan
suasana yang nyaman bagi anak. Saat anak makan butuh lampu, saat anak main di
dalam tenda butuh lampu, pun juga saat anak tidur butuh lampu bagi anak yang
tidak bisa tidur kalau tidak ada penerangan lampu. Kebetulan Gandhi dari kecil
sudah menggunakan lampu saat akan tidur, sehingga kemana-mana jika mau camping
saya pasti membawa lampu.
MAINAN
Bagi anak diam
itu mungkin membosankan dan bermain adalah dunianya. Oleh karena itu
kemana-mana kami sebagai orang tua juga perlu membawa mainan dari rumah,
sebagai jaga-jaga saat anak mulai bosan. Cukup banyak mungkin mainan yang kami
bawa, sekitar ada 6 jenis maianan berbentuk hewan dan 3 mainan lagi berbentuk
mobil-mobilan.
Kebetulan dari
awal secara tidak sengaja Uti atau Nenek Gandhi membelikan mainan berbentuk
hewan. Sehingga ketika usia 2 tahun Gandhi sudah bisa menyebutkan beberapa nama
hewan. Dan itu juga salah satu cara agar anak lebih mengenal alam, selain
lingkungan maka hewan juga termasuk bagian dari alam.
Didalam tenda
dengan diterangi lampu portable, Gandhi bermain bersama ibunya. Sambil disuapin
makanan yang sudah dibeli saat berangkat tadi. Malam sudah mulai larut dan dia
sudah mulai berbaring diatas matras dengan berbantal jaket. Gandhi mulai
terlelap tidur.
PAKAIAN HANGAT
Suhu rendah yang
dingin, itu kondisi yang pasti dihadapi saat kita camping. Oleh karena itu
sangat perlu sekali untuk melengkapi pakaian atau semunya yang bisa digunakan
untuk menghangatkan tubuh. Terutama untuk anak. Kaos dan celana panjang serta
jaket yang tebal itu yang utama. Lalu dilengkapi sarung tangan, kaos kaki,
topi, serta selimut anak-anak. Kalau mau juga bisa membawa cream khusus
anak-anak yang dapat memberikan rasa hangat. Semua itu adalah usaha yang perlu
dilakukan untuk menjaga tubuh anak tetap hangat.
Pastinya semua
orang tua juga tidak mau kalau anaknya sakit, apalagi sakit karena ikut berkegiatan
dengan orang tuanya. Maka sebelum itu terjadi persiapkanlah semuanya secara
matang, dan perkirakannlah segala kemungkinan yang akan terjadi. Sehingga dapat
menjadi orang tua yang tanggap disegala masalah, sepereti halnya hawa dingin.
TISU BASAH
Tisu basah
menjadi perlengkapan camping sangat penting untuk dibawa, karena benda ini merupakan
jawaban kongkrit dari usaha untuk menghemat air. Tisu basah dapat dijadikan
pengganti air, untuk kegiatan camping yang tidak berhubungan dengan makanan. Misal
saat camping kita ingin mandi, tapi kondisi di tempat camping dalam keadaan
kering. Salah satunya cara adalah me-nyeka tubuh dengan tisu basah.
Apalagi kalau
membawa anak, selain digunakan untuk me-nyeka tubuh atau mandi, tisu basah juga
biasanya digunakan untuk membersihkan bayi setelah buang air besar, lap tangan
seusai makan atau bermain di tanah. Serta menjaga tubuh agar tetap wangi
meskipun sudah beberapa hari tak mandi.
PAMPERS
Mungkin kalau orang dewasa jika ingin buang air bisa menahannya terlebih dahulu, sampai ketemu kamar mandi atau sungai. Tapi kalau anak-anak akan bilang ke orang tuanya, setelah proses buang air besar itu sudah selesai. Untuk itu, sebagai langkah antisipasi buang air besar atau kecil di celana anak harus di pakakikan pampers.
Persedian juga
perlu dibawa untuk jaga-jaga, misal anak buang air besar 2 kali dalam sehari
maka bisa dikondisikan karena sudah membawa perbekalan pampers. Tapi untuk
pampers yang sudah selesai dipakai jangan sampi kalian buang sembarangan. Minimal
carilah kantong plastik lalu dibawa pulang. Kalau tidak demikian maka cuci dan bersihkan
dahulu lalu dibuang di tempat sapah.
KANTONG SAMPAH
Semua kegiatan
camping pasti membawa sampah, tapi jangan sampai meninggalkan sampah tersebuat
dilokasi camping. Mayoritas sampah dihasilkan dari kegiatan memasak atau konsumsi.
Maka dari itu, secara bijak bawalah satu atau dua kantong plastik yang
digunakan untuk kantong sampah kegiatan kalian.
Kantong sampah
itu juga salah satu usaha kalian dalam menjaga lingkungan, menjaga keindahan
lokasi camping, serta menghindari segala bentuk cemaran yang biasanya
dihasilkan oleh pengunjung, yaitu plastik.
Itu tadi beberapa
perlengkapan yang kami bawa camping, sebenarnya masih banyak perlengkapan tambahan
yang perlu dicantumkan. Namun itu saja perlengkapan wajib versi saya saat
camping mengajak anak.



