***
Sungai Jambewangi memiliki aliran yang tidak begitu deras, air yang jernih,
dan batu alam yang tertata secara natural, menjadikan sungai tersebut tempat
nongkrong alam yang asik untuk keluarga atau berbanyak orang.
Terdapat di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, view
sungai tersebut sudah seliweran di media sosial seperti Instagram, TikTok, dan
Youtube. Awalnya tempat tersebut hanyalah sungai yang berada di pinggir jalan hutan,
digunakan petani hutan sebagai akses ke ladang atau lahan garapannya. Siapa
sangka, akibat perkembangan media sosial dan juga semakin masif munculnya para
konten kreator, pemandangan Sungai Jambewangi menjadi obyek yang cukup asik
untuk dijadikan konten.
Ada juga yang berkemah di pinggiran sungai, biasanya mereka membawa tenda
sekaligus membuat api unggun serta bakar ikan. Sedangkan untuk yang tidak
berkemah, biasanya sekedar piknik keluarga membawa tikar dan juga bekal untuk
dimakan. Pun ada yang bawa baju ganti untuk berenang di sungai.
Cek Lokasi Sungai Jambewangi
Ternyata yang ikut cek lokasi bukan hanya temen kerja ku, tapi beberapa
temen komunitas yang rumahnya dekat dengan area kopdar juga merapat untuk ikut
cek lokasi. Ditengah perjalanan kami berhenti disalah satu warung untuk membeli
kopi atau mie instan. Cocok sekali memang menikmati kopi di pinggiran sungai
sambil mendengarkan gemericik air dan suara gesekan dedaunan pohon.
Banyuwangi saat ini sebenarnya memasuki musim hujan, namun tahun ini hujan
seakan enggan turun dan sering PHP.in para petani yang berharap akan turunnya
hujan. Mendung yang gelap kadang-kadang juga belum tentu hujan, sehari hujan
sangat deras lalu besoknya sampai 5 hari kedepan panas dengan terik. Mungkin
ini salah satu efek dari adanya pemanasan global.
Sesampainya dilokasi, kondisi jalan aman tidak terlalu berlumpur dan masih
dalam kategori biasa saja untuk motor Honda Win. Arus air di sungai juga stabil
dan masih dangkal. Tinggi air yang hanya sampai permukaan velg motor membuat
keinginan bermain motor disungai muncul. Akhirnya kami memutuskan untuk ngopi
di tengah sungai yang kebetulan ada bebatuan yang kering. Terkait hasil cek
lokasi hari ini, aku rasa Kopdar Komunitas Honda Win minggu depan akan aman.
Menikmati Potensi Lokal: Kopi, Sambal, dan Bakar
Ayam
Minggu, 11 Februari 2024 Komunitas Banyuwangi Win Independent melakukan
kopdar ke Sungai Jambewangi. Titik kumpul kegiatan tersebut di depan Indomaret
dekat stasiun Kali Stail – Sempu. Dititik kumpul kami mempersiapkan segala
kebutuhan untuk kegiatan ini. Utamnya kebutuhan akan konsumsi, segala kebutuhan
konsumsi seperti air, makanan ringan, bumbu bakar, karena rencananya kami akan
melakukan kegiatan bakar ikan di pinggiran sungai.
Dimulai dari depan Indomaret Sempu, kami berangkat menuju sungai
Jambewangi. Sekitar kurang lebih 30 motor Honda Win berjajar rapi saat
berkendara, tidak ngebut-ngebutan karena bagi kami keselamatan yang utama.
Dalam benak aku cukup kawatir dengan kondisi jalannya, karena dihari sabtu sore
terjadi turun hujan yang cukup deras. Pastinya jalur yang akan kami lalui akan
berlumpur.
Untuk menuju lokasi, kita memang perlu melalui jalan yang berbatu /
makadam, sesampainya di pinggiran hutan dekat sungai sudah nampak jalanan tanah
basah menandakan baru saja turun hujan. Di pinggir-pinggir jalan nampak perkebunan
jagung para petani yang tumbuh subur. Serta beberapa tanaman pohon keras yang
rimbum, membuat suasana sejuk di pinggiran sungai.
Nampak beberapa gerombolan keluarga telah mengambil posisi, duduk diatas tikar
yang telah digelar, sambil menikmati bekal atau makanan yang dibawa dari rumah.
Sebagian juga ada yang sedang asik mandi di aliran sungai yang dangkal nan
jernih. Sangat sumringah janda tawa mereka, melepas lelah dari penatnya
kesibukan di tempat yang sejuk nan asri ini.
Kami pun juga mencari tempat yang cocok untuk beraktivitas, dengan total
motor sekitar 30an pastinya membutuhkan tempat yang cukup luas untuk berkumpul.
Di area sungai yang lebih hulu, kami menemukan tempat yang cocok. Area yang
cukup luas, arus sungai yang tidak begitu keras dengan bebatuan besar lebih
dominan, ditambah lagi pepohonan yang lebih rimbun. Kami memilih tempat
tersebut untuk berkumpul.
Matras mulai kami gelar, kompor-kompor juga sudah mulai dinyalakan, suasanayang cocok untuk minum kopi. Sedangkan yang lainnya ada yang menyiapkan bumbu
sambal, menggoreng tempe, dan ada yang sibuk menata batu untuk tempat
pembakaran. Rencananya memang kami akan membakar daging ayam buat lauk makan
nanti. Sedangkan untuk nasi, kami sudah dianjurkan untuk membawa secara pribadi
dan saat makan nanti kita akan jadikan satu di atas kertas minyak atau daun
pisang.
Kebetulan diarea sekitar kami berkumpul banyak pohon pisang yang tumbuh,
jadi bisa digunakan untuk alas makan. Suasana yang sejuk, gemericik air sungai yang
menenangkan, angin yang sepoi-sepoi berhembus di balik dedaunan pohon menciptakan
suasana yang sangat tentram. Kopi yang telah diseduh kami sruput hangat-hangat
menemani obrolan receh kami. Aroma gosong dari asap hasil pembakaran daging sudah
seliweran dihidung kami, membuat nafsu makan kami mendadak meningkat.
Daging sudah selesai dibakar, tempe juga sudah matang, sambal juga sudah selesai diulek-ulek, dan nasi sudah tertata diatas daun pisang. Waktunya kita rapatkan barisan dan ambil posisi untuk makan bersama.
Selesai makan, kami melanjutkan kegiatan ngopi sambil ngobrol santai terkait
komunitas. Membicarakan bagaimana cara komunitas ini berjalan kedepannya dan
beberapa agenda terdekat yang akan dilaksanakan. Pun juga sesekali ngobrol
terkait modifikasi motor, karena motor Honda Win tergolong motor yang cukup tua
sehingga perlu dilakukan upgrade dibeberapa part motor. Di saat kopdar seperti
inilah biasanya kami ngobrol banyak seputar soal motor.
Semua kegiatan kopdar yang sudah direncanakan telah selesai, sebelum kita
meninggalkan lokasi sebagai pengunjung yang bertanggung jawab jangan sampai
meninggalkan sampah. Untuk sampah yang ukurannya kecil-kecil kami bakar sambil
ngobrol tadi. Sedangkan untuk sampah plastik yang ukurannya besar seperti botol
air mineral kami bawa keluar dan dibuang ditempat sampah dekat area penduduk.
Untuk menjaga kelestarian alam, memang kita jangan sampai abai akan hal-hal
kecil atau kebiasaan membuang sampah sembarangan. Sekecil apapun itu sampahnya,
jika itu sampah plastik atau sampah yang tidak dapat terurai maka jangan buang sampah itu sembarangan.
Tetap jadi pengunjung yang bertanggung jawab lurrr....................